December again

I'm so glad you made time to see me
How's life? Tell me, how's your family?
I haven't seen them in a while

You've been good, busier than ever
                                                        "Back to December_Taylor Swift"
Mendengarkan lagu ini, ingatan diam-diam kembali pada desember yang lalu, saat dia memilih untuk mengosongkan rumah. 

Tulisan tentang diri menuju usia 22

Usia menuju 22 tahun...mungkin kerutan sudah mulai nampak di bawah kelopak mata, tinggi badan juga tidak bisa bertambah lagi, dan kepala sepertinya semakin keras. Rasanya sedikit mengejutkan, ternyata saya sudah menghuni bumi selama itu, tapi sepertinya masih butuh waktu lebih lama untuk melihat bumi dan isinya berubah pelan-pelan. Dulu waktu kecil saya selalu penasaran bagaimana saya ketika dewasa nanti, tapi sekarang saya justru lebih penasaran bagaimana masa tua saya nanti, bagaimana saya hidup, dan dengan siapa saya menikmati secangkir kopi panas di teras rumah setiap paginya. 

"Tanda"

Ini tentang bagaimana aku membaca sebuah tanda. Tanda cinta.

Terkadang sebuah tanda sengaja diberikan dengan samar, sembunyi, dan diam-diam. Tujuannya agar tanda tidak dengan mudah tertangkap makna.
Tanda bisa ditemui dari mata, dari kata-kata, dari sikap, dari pemikiran, dari kesukaan, dari pertanyaan, dari jawaban.
Lalu bagaimana jika aku salah membaca tanda?
Bagaimana jika yang ku pikir tanda, bukanlah tanda yang sebenarnya?
Bagaimana jika aku menangkap tanda yng bukan untukku?
Aahh...entahlah.
Tanyakan saja pada si pemberi tanda.